MUSEUM KAPUAS RAYA
SINTANG
Museum Kapuas Raya didirikan berdasarkan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Sintang dan KIT Tropenmuseum, Belanda, tertanggal 29 September 2004. Ditandatangani oleh Bupati Sintang (periode 2000-2005), Drs. Elyakim Simon Djalil, M.Si dan Direktur KIT Tropenmuseum, L.J.B. Schenk.Empat tahun kemudian, tepatnya 11 Oktober 2008, Museum Kapuas Raya diresmikan oleh Bupati Sintang (periode 2005-2010), Drs. Milton Crosby, M.Si. Bangunan museum berukuran 25 meter x 50 meter, berdiri di atas tanah seluas 20.000 meter persegi
Koleksi
Museum Kapuas Raya memiliki tiga ruang pameran utama, yaitu Ruang Sejarah Sintang, Ruang Kebudayaan Sintang, dan Ruang Tenun Ikat. Ruang Sejarah Sintang menginformasikan tentang kapan Sintang didirikan. Juga siapa yang dulu dan sekarang tinggal di Sintang. Sejarah Sintang ditampilkan dalam peta, foto, dan obyek pendukung. Koleksi yang ditampilkan antara lain Peta Pulau Borneo yang dibuat oleh Johannus Jansonius pada 1657. Inilah dokumen tertua tentang Sintang. Ada lagi keramik asing, yang menandai adanya sejarah perekonomian dan sosial.
Koleksi
Museum Kapuas Raya memiliki tiga ruang pameran utama, yaitu Ruang Sejarah Sintang, Ruang Kebudayaan Sintang, dan Ruang Tenun Ikat. Ruang Sejarah Sintang menginformasikan tentang kapan Sintang didirikan. Juga siapa yang dulu dan sekarang tinggal di Sintang. Sejarah Sintang ditampilkan dalam peta, foto, dan obyek pendukung. Koleksi yang ditampilkan antara lain Peta Pulau Borneo yang dibuat oleh Johannus Jansonius pada 1657. Inilah dokumen tertua tentang Sintang. Ada lagi keramik asing, yang menandai adanya sejarah perekonomian dan sosial.
Ruang Tenun Ikat sangat dominan. Sejak dulu, budaya menenun pada suku Dayak yang tinggal di Kabupaten Sintang, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kaum perempuan terutama yang bermukim di rumah Betang. Di dalam sistem kebudayaan leluhur Dayak, tekstil berperan penting dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat. Suku Dayak membuat tenunan dengan motif yang indah untuk baju, rok, cawat, dan selimut.Museum Kapuas Raya memiliki beberapa ruang pendukung, yakni Ruang Lobi, Storage, Ruang Panel, Ruang Program Pendidikan Sekolah, dan Ruang Staf. Jumlah koleksi yang hingga kini ada di museum sekitar 600 buah, terdiri atas material kayu, tembaga, tulang, batu, kain, keramik, dan perak.
Jam Kunjung
Senin s.d Jumat: Pukul 08.00—15.00 WIB
Sabtu dan Minggu: Pukul 09.00—15.00
Hari libur nasional tutup
Senin s.d Jumat: Pukul 08.00—15.00 WIB
Sabtu dan Minggu: Pukul 09.00—15.00
Hari libur nasional tutup
Karcis Masuk
Gratis
Alamat
Jalan Sintang-Putussibau Km. 14
Sintang, Kalimantan Barat
Kontak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sintang
Jalan Adi Sucipto No. 2, Sintang
Telp. (0565) 21204, Faks. (0565) 2025336
Atau Dra. Siti Musrikah, M.Si, 08125721702